Popular Posts

loading...

Sunday, February 28

Cloud computing security risks

The worldwide fog up computing industry is required to grow for you to $191 billion dollars by 2020, based on analyst corporation Forrester, way up from $91 billion dollars in 2015. There are several advantages regarding cloud calculating driving some sort of secular proceed to the fog up; among them less expensive, faster time for it to market, as well as increased staff productivity. Nonetheless, the security of data inside cloud is often a key worry holding back again cloud adoption for it departments.

Employees aren't waiting for it; they’re bringing cloud services to operate within a much larger “bring your cloud” or perhaps BYOC movements. The Ponemon Commence surveyed 600 IT plus it security leaders to discover how firms are controlling user-led fog up adoption.

Workers use applications that aid them end up being better at their jobs, unaware in the risks that will storing corporate and business data throughout unsecured apps might have. Skyhigh examined cloud using 18 trillion employees as well as found the common company uses 923 fog up services

Thursday, March 19

Seni budaya adat lampung yang unik

Seni budaya adat lampung yang unik,Lampung atau Bandar lampung merupakan gabungan antara dua kota besar yang terdapat di provinsi Lampung.Yaitu Tanjungkarang dan Teluk betung.Memiliki wilayah yang luas,potensi alam yang baik dan memiliki seni dan kebudayan yang unik dan menarik.

seni budaya lampung
menara siger lampung

Adat pada masyarakat lampung pada garis besarnya terbagi menjadi dua adat yaitu adat saibatin dan adat pepadun.Dari kedua adat itu dialek bahasa masyarakat lampung pula dibagi menjadi dua yaitu dialek A dan dialek O.Provinsi lampung berdiri pada tahun 1964 tepatnya pada tanggal 18 maret 1964.

Pada zaman dahulukala Lampung adalah jajahan kerajan taruma negara sampai abad ke 16,Lampung pula banyakl di pengaruhi oleh budaya lain yang kuat.Pada dasarnya budaya lampung itu nyata dan apa adanya.Banyak sekali seni dan budaya yang bisa kita temui di Lampung dari muali seni kerajinan tenun hingga seni tari.

Jenis kerajinan seni lampung

Seni kerajinan tapis lampung : 
Kain tapis merupakan pakaian adat suku lampung yang berbentuk kain sarung yang di tenun atau di sulam,yang berbentuk pucuk rebuk yang terdiri dari kombinasi benang emas dan benang kapas.Semua di sulam dan di tenun menjadi kesatuan hingga menjadi sebuah kain tenun yang berbentuk sarung yang biasa di sebut oleh masyarakat lampung sebagai kain tapis.

seni budaya lampung
gambar kain tapis lampung


Seni tari Cangget lampung : Tari cangget lampung adalah tari khas masyarakat lampung pepadun,Tari yang memiliki nilai filosofi yang dalam,tercermin dari gerakan tari yang lemah lembut dan tegas.serta memiliki nilai-nilai budaya dalam setiap gerakan nya,Tarian ini dulu sering di pertunjukna jika ada acara adat seperti perkumpulan adat,untuk menghormati ketua adat serta ajang bersilatuhrami.untiuk meningkatkan tali persaudaraan.

seni budaya lampung
gambar tari cangget lampung

Baca juga : Tempat wisata di lampung yang menarik dan eksotis 

Seni topeng sekura lampung : 
Sekura atau seni topeng ini sepertinya sudah menjadi tradisi khas masyarakat lampung,Pesta sekura adalah taradisi rutin yang biasa dilakukan masyarakat lampung barat ini setiap tahun nya.Sekura sendiri terdiri dari topeng atau kain yang di pakai untuk menutupi seluruh tubuh si pemakai nya,Sekura merupakan pesta rakyat masyarakat lampung barat,yang mengandung filosofi yang tinggi sepeti kebersamaan,dan keceriaan.

seni budaya lampung
gambar sekura kamak lampung barat


Itulah beberapa seni budaya masyarkat lampung yang bisa di sajikan di ulasan kali ini,masih banyak lagi seni dan budaya masyarakat lampung yang menarik dan unik lain nya,Semoga ulasan ini dapat memberi informasi serta berguna untuk kita semua.




Monday, March 16

Fakta unik tentang Sejarah Seni tari daerah indonesia



Fakta unik tentang Sejarah Seni taridaerah


Seni tari tumbuh dan berkembang sejak jaman prasejarah sampai sekarang.
Perkembangan ini bisa dilihat dari perkembangan gerak maupun fungsinya.
Seni tari pada jaman prasejarah berbentuk ungkapan ekspresif. Rasa senang dan sedih
diungkapkan dengan gerak hentakan-hentakan kaki, tepuk tangan, jeritan ataupun gerak
berguling-guling. Pada jaman ini tari berfungsi sebagai sarana pemujaan para dewa, upacara
berburu.

Fakta unik tentang Sejarah Seni tari daerah indonesia
Tari saman sumatra barat

Pada jaman sejarah gerakan-gerakan tari tidak hanya bertujuan untuk pengungkapan
perasaan saja tetapi juga sebagai sarana hiburan dan persembahan. Pada jaman ini mulai
berkembang unsur-unsur pendukung tari seperti busana, property tari, rias, maupun musik
pengiring (sudah menggunakan alat musik sederhana).
Di jaman modern mulai muncul tari tradisional kerakyatan dan tari tradisional klasik.
Pada jaman modern bentuk gerak tari mulai di garap dengan gaya baru yang lebih bebas.
Misalnya : cara manusia terbang, hewan bernyanyi dan bermain di taman, orang berjalan
seperti robot.
  

Sejarah Seni tari di indonesia

 
Seni tari tumbuh dan berkembang sejak jaman prasejarah sampai sekarang.
Perkembangan ini bisa dilihat dari perkembangan gerak maupun fungsinya.
Seni tari pada jaman prasejarah berbentuk ungkapan ekspresif. Rasa senang dan sedih
diungkapkan dengan gerak hentakan-hentakan kaki, tepuk tangan, jeritan ataupun gerak
berguling-guling. Pada jaman ini tari berfungsi sebagai sarana pemujaan para dewa, upacara
berburu.
Pada jaman sejarah gerakan-gerakan tari tidak hanya bertujuan untuk pengungkapan
perasaan saja tetapi juga sebagai sarana hiburan dan persembahan. Pada jaman ini mulai
berkembang unsur-unsur pendukung tari seperti busana, property tari, rias, maupun musik
pengiring (sudah menggunakan alat musik sederhana).
Di jaman modern mulai muncul tari tradisional kerakyatan dan tari tradisional klasik.
Pada jaman modern bentuk gerak tari mulai di garap dengan gaya baru yang lebih bebas.
Misalnya : cara manusia terbang, hewan bernyanyi dan bermain di taman, orang berjalan
seperti robot.

Jenis tari daerah Berdasarkan sifat dan sejarah


Berdasarkan sifat dan sejarah tari daerah terbagi menjadi 2


yaitu tari tradisi dan kreasi

Tari tradisi ada sejak nenek moyang dan diwariskan secara turun temurun
.
Tari tradisi ada 2

macam yaitu tari tradisi kerakyatan dan klasik.Tari tradisi kerakyatan
tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat umum. Tari
tradisi kerakyatan berfungsi sebagai tari hiburan, pergaulan, maupun sebagai wujud rasa
syukur. Ciri-ciri tari kerakyatan adalah gerak tari, irama, maupun rias busananya sederhana
dan sering disajikan secara berpasangan atau kelompok.
Contoh : Tari Jaran Kepang (Jawa), Tari Jaipong (Jawa Barat), tari Banyumasan dan tari
Janger (Bali), Tari Saman(Aceh), tari Tayupan (Jawa Tengah)

Tari tradisonal klasik

awalnya berkembang di lingkungan kaum bangsawan istana.
Bentuk gerak tarinya sudah dibakukan/tidak bisa diubah. Perkembangan tari tradisional klasik
lebih sulit karena pada awalnya hanya dilakukan dalam kelompok bangsawan. Fungsi tari
klasik sebagai sarana upacara kerajaan dan adapt, tetapi sekarang juga berfungsi sebagai
sarana hiburan. Bentuk gerak, irama, penghayatan, rias dan busananya terkesan lebih estetis
dan mewah disbanding dengan tradisional kerakyatan. Contohnya : Tari Bedaya, tari Srimpi,
tari Lawung (Jawa Tengah), tari ngremo dari Jawa Timur, tari Rejang dan tari Sangyang
(Bali).

Tari Kreasi Baru

adalah gerak tari baru yang merupakan perpaduan gerak tari tradisional
kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah
di Indonesia. Gerak tari, irama, rias dan busananya merupakan hasil modifikasi dari tari
tradisi. Misalnya : tari pantomin (gerak patah-patah), Operet (mempertegas lagu dan cerita),
kontemporer (gerak ekspresif spontan).
Contoh tari kreasi baru :
Dari Bali : Tari Oleg Tambulilingan, Tari Panji Semirang, Tari Tenun, Tari Wiranata
Dari Jawa : Tari Kupu-Kupu, Tari Merak, Tari Kijang, Tari Angsa.






Beberapa Fungsi Musik Bagi Masyarakat dan Adat



Fungsi Musik Bagi Masyarakatnya


Sarana Upacara Adat dan Keagamaan :
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik bagi masyarakat tertentu biasanya memiliki fungsi
untuk mengiringi upacara-upacara adat setempat. Menurut sejarah, sejak zaman
prasejarah musik dianggap sebagai bahasa para dewa. Bahkan, sering kali di beberapa
daerah dijumpai “orang pintar” yang mengucapkan mantera dengan irama dan melodi
tertentu diringi oleh bunyi-bunyian tertentu pula.

Beberapa Fungsi Musik Bagi Masyarakat dan Adat
Alat musik sasando

Di Bali musik gamelan dipakai sebagai pengiring segala macam upacara adat. Bunyi
irama bedug yang mengiringi takbir sangat akrab dalam menyambut hari raya Islam
hingga sekarang. Angklung dimanfaatkan untuk mengiringi Upacara Seren Taun (tanam
padi) di Sunda. Musik Lesung dipakai untuk ritual mengusir gerhana di pedesaan Jawa
Tengah. Di Lembah Baliem, Papua, upacara berangkat berburu diiringi musik dan tari-
tarian.


Pengiring Tari Adat :
Musik yang berirama akan memengaruhi perasaan pendengarnya. Perasaan yang
meluap-luap sering muncul dalam gerakan-gerakan berirama. Gerakan tubuh secara
berirama itulah yang kemudian kita kenal sebagai seni tari. Setiap daerah memiliki tari-
tarian khas daerah. Untuk sarana pementasannya, tari daerah sangat tepat diiringi musik
daerah setempat. Paduan musik dan tari daerah menjadi ciri khas seni budaya daerah.
Tari Srimpi dan Gambyong dari Jawa sangat serasi diiringi musik gamelan. Tari Kecak
(Bali) diiringi musik suara mulut, sedangkan tari Barong, tari Sang Hyang Dedari diiringi
musik gamelan Bali. Tari Mon di Sorong, Papua diringi bunyi-bunyian mulut. Tari Pakarena
(Sulawesi) cocok diiringi oleh musik kolintang. Tari Seudati di Aceh, vang bernuansa
keagamaan, diiringi seni vokal dan bunvi tepukan tangan dari gerakan tari tersebut.
Selain sebagai pengiring tari-tarian adat yang sakral, musik daerah juga dimanfaatkan
untuk mengiringi tari-tarian daerah yang bersifat hiburan misalnya Tari Tayub (Jawa), Tari
Gandrung (Banyuwangi), tari Topeng (Cirebon).

Media Bermain dan hiburan adat :
Hampir di setiap daerah ditemukan lagu-lagu sebagai media, bermain anak-anak. Di
Jawa lagu-lagu tersebut disebut sebaga lagu dolanan. Yang termasuk lagu-lagu media
bermain adalah Pok Ame-ame (Betawi), Ampar-ampar Pisang (Kalimantan; Gundhul-
gundhul Pacul (Jawa), Rasa Sayange (Maluku)
d. Media Penerangan dan Komunikasi
Diakui atau tidak, musik adalah bahasa universal karena dapat dinikmati oleh semua
bangsa di dunia tanpa membedakan bahasa. Dengan musik sesorang dapat
menyampaikan pesan, baik pesan sosial maupun pesan politik.
Di daerah Yogyakarta dan Surakarta, gamelan Sekaten dimainkan saat daerah tersebut
menyelenggarakan acara Sekaten waktu menyongsong bulan Rabiul Awal.

Iringan Pertunjukan adat :
Tidak ada satu pun seni pertunjukan yang tidak menggunakan musik sebagai pengiringnya.
Bahkan, seni peran (teater dan sinema) yang meniru kehidupan manusia sehari-hari
pun, dalam pertunjukkannya akan hambar tanpa iringan musik. Dalam seni pertunjukan,
musik berfungsi sebagai penguat suasana. Contohnya dalam pertunjukan Wayang Kulit
(Jawa dan Bali), Ketoprak dan Wayang Wong (Jawa), Wayang Golek (Sunda), Lenong
(Betawi), Ludruk (Jawa Timur), Saman (Sumatera), Arja (Bali), Amak Bir (Lombok),
Mamanda (Sulawesi) menggunakan iringan musik daerah setempat.




Mengenal Fungsi Karya Musik di daerah setempat


Mengenal Fungsi Karya Musik di daerahsetempat




Musik daerah sering juga dipahami sebagai musik etnis terdapat di seluruh Indonesia. Musik

tertua yang terkenal sebagai musik etnis Nusantara adalah “kentongan”. Musik ini digunakan

oleh hampir semua etnis di Indonesia sebagai sarana komunikasi. Dengan demikian, musik

daerah memiliki fungsi da:am kehidupan masyarakatnya. Sebelum membahas fungsi musik

daerah secara khusus, sebaiknya terlebih dahulu dibahas sekilas tentang manfaat musik secara

umum. Secara umum, musik dianggap bisa memengaruhi hidup seseorang. Musik mampu

memberikan semangat pada jiwa yang lelah. Musik dianggap tidak hanya sekadar bunyi-bunyian,

tetapi lebih dari itu, musik. memiliki nilai yang tinggi bagi kehidupan manusia.

Dewasa ini, selain sebagai sarana hiburan, musik pun dapat digunakan untuk berbagai

keperluan lain, misalnya untuk sarana terapi, untuk meningkatkan kecerdasan, untuk sarana

refresing, dan untuk menambah motivasi.

Mengenal Fungsi Karya Musik di daerah setempat
Alat musik gamelan jawa



Fungsi Musik Secara Umum Untuk Sarana Terapi Kesehatan




Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik di otak dapat dipercepat atau diperlambat.

Efeknya, hormon-hormon, denvu: jantung, dan tekanan darah dapat bekerja mengikuti

irama musik, sehingga menimbulkan rasa tenang, santai, dan nyaman.

Dalam masyarakat Jawa yang masih memelihara tradisi nenek moyang, Tembang

“Dandanggula Kidung” diyakini dapat menyembuhkan penyakit pada anak. Kepercayaan

itu muncul karena anggapan bahwa penyakit yang menyerang anak-anak disebabkan

adanya roh halus yang mengganggu. Oleh sebab itu, tembang “Dandanggula Kidung”

sering kali dinyanyikan dengan maksud untuk mengusir roh halus yang mengganggu.

Tidak hanya itu, melodi dari lagu tersebut bila dinyanyikan dengan penuh penjiwaan akan

menimbulkan suasana tenang dan nyaman sehingga anak akan cepat tertidur.

Selain di

daerah Jawa, di daerah Melayu Riau, masyarakat tradisionalnya masih mengenal

mantra

,

yaitu sejenis syair yang diucapkan secara musikal dengan nada monotonik. Syair tersebut

biasanya diucapkan untuk memohon kesembuhan dari sakit karena guna-guna.

b.

Untuk sarana Peningkatan Kecerdasan.

Hasil penelitihan menyatakan bahwa musik klasik yang diperdengarkan kepada ibu hamil

akan mampu meningkatkan kecerdasan janin dalam kandungannya. Efek ini dikenal

sehagai

efek Mozzart

(diambil dari nama Komponis Musik Klasik, Amadeuz Mozzart).

Ketika mendengarkan musik klasik, ibu vang sedang hamil tersebut akan mengalami

perasaan tenang sehingga otak janin mendapat rangsangan untuk belajar sesuai dengan

kapasitasnya. Hal ini, diyakini dapat meningkatkan kecerdasan bayi.

Sekarang, kecerdasan yang diharapkan dimiliki manusia tidak hanya

kecerdasan

intelektual (IQ)

saja, tetapi juga

kecerdasan emosional (El atau EQ

), bahkan juga

kecerdasan spiritual (SI atay SQ

). Dalam kaitannya dengan upaya peningkatan

kecerdasan emosional clan spiritual, lagu-lagu daerah setempat dapat dimanfaatkan.

Nilai-nilai empati, cinta sesama, cinta tanah air atau kampung halaman, cinta alam,

kepahlawanan, nilai-nilai religius, keimanan, dan penghargaan yang tinggi kepada budaya

bangsa adalah bagian dari kecerdasan emosional dan spiritual yang dapat dioptimalkan

melalui lagu-lagu daerah.

c.

Sarana Refresing dan Rekreasi

Saat pikiran dirundung duka dan perasaan tidak nyaman sementara kita tidak tahu apa

yang harus dilakukan, musik pun dapat menjadi sarana pemecahan yang efektif. Dengan

mendengarkan musik, pikiran kita menjadi segar kembali dan semangat hidup akan

bangkit kembali.

Contohnya, lagu “Rasa Sayange” dari Maluku. Begitu populernya lagu daerah ini hingga

liriknya yang berupa pantun sering dikreasikan oleh para penyanyinya dengan pantun-

pantun ciptaan mereka sendiri. Bahasanya pun bukan lagi bahasa daerah Maluku

melainkari Bahasa daerah mana saja termasuk Bahasa Indonesia. Lagu “Rasa Sayange”

sangat cocok dinyanyikan untuk melepas lelah sehabis melakukan kegiatan bersama.

d.

Sarana Motivasi

Perasaan bahagia memunculkan motivasi. Motivasi yang tinggi akan melahirkan semangat

hidup. Oleh karena itu, jangan heran jika di tengah-tengah pertempuran pada zaman

perjuangan kemerdekaan dahulu, para pejuang kita senantiasa menyanyikan lagu-lagu

patriotik. Hal itu untuk menumbuhkan motivasi bertempur mengusir penjajah. Sekarang,

saat Upacara Bendera dinyanyikan pula Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Tujuannya,

untuk memotivasi kita agar semakin cinta terhadap tanah air Indonesia.

Sebagaimana kesenian yang lain, seni musik daerah pun memiliki arti yang sangat penting

bagi masyarakat setempat. Selain sebagai media hiburan, karya musik daerah juga

mengemban fungsi sosial budaya masyarakat setempat.