Popular Posts

loading...

Monday, March 16

Beberapa Fungsi Musik Bagi Masyarakat dan Adat



Fungsi Musik Bagi Masyarakatnya


Sarana Upacara Adat dan Keagamaan :
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik bagi masyarakat tertentu biasanya memiliki fungsi
untuk mengiringi upacara-upacara adat setempat. Menurut sejarah, sejak zaman
prasejarah musik dianggap sebagai bahasa para dewa. Bahkan, sering kali di beberapa
daerah dijumpai “orang pintar” yang mengucapkan mantera dengan irama dan melodi
tertentu diringi oleh bunyi-bunyian tertentu pula.

Beberapa Fungsi Musik Bagi Masyarakat dan Adat
Alat musik sasando

Di Bali musik gamelan dipakai sebagai pengiring segala macam upacara adat. Bunyi
irama bedug yang mengiringi takbir sangat akrab dalam menyambut hari raya Islam
hingga sekarang. Angklung dimanfaatkan untuk mengiringi Upacara Seren Taun (tanam
padi) di Sunda. Musik Lesung dipakai untuk ritual mengusir gerhana di pedesaan Jawa
Tengah. Di Lembah Baliem, Papua, upacara berangkat berburu diiringi musik dan tari-
tarian.


Pengiring Tari Adat :
Musik yang berirama akan memengaruhi perasaan pendengarnya. Perasaan yang
meluap-luap sering muncul dalam gerakan-gerakan berirama. Gerakan tubuh secara
berirama itulah yang kemudian kita kenal sebagai seni tari. Setiap daerah memiliki tari-
tarian khas daerah. Untuk sarana pementasannya, tari daerah sangat tepat diiringi musik
daerah setempat. Paduan musik dan tari daerah menjadi ciri khas seni budaya daerah.
Tari Srimpi dan Gambyong dari Jawa sangat serasi diiringi musik gamelan. Tari Kecak
(Bali) diiringi musik suara mulut, sedangkan tari Barong, tari Sang Hyang Dedari diiringi
musik gamelan Bali. Tari Mon di Sorong, Papua diringi bunyi-bunyian mulut. Tari Pakarena
(Sulawesi) cocok diiringi oleh musik kolintang. Tari Seudati di Aceh, vang bernuansa
keagamaan, diiringi seni vokal dan bunvi tepukan tangan dari gerakan tari tersebut.
Selain sebagai pengiring tari-tarian adat yang sakral, musik daerah juga dimanfaatkan
untuk mengiringi tari-tarian daerah yang bersifat hiburan misalnya Tari Tayub (Jawa), Tari
Gandrung (Banyuwangi), tari Topeng (Cirebon).

Media Bermain dan hiburan adat :
Hampir di setiap daerah ditemukan lagu-lagu sebagai media, bermain anak-anak. Di
Jawa lagu-lagu tersebut disebut sebaga lagu dolanan. Yang termasuk lagu-lagu media
bermain adalah Pok Ame-ame (Betawi), Ampar-ampar Pisang (Kalimantan; Gundhul-
gundhul Pacul (Jawa), Rasa Sayange (Maluku)
d. Media Penerangan dan Komunikasi
Diakui atau tidak, musik adalah bahasa universal karena dapat dinikmati oleh semua
bangsa di dunia tanpa membedakan bahasa. Dengan musik sesorang dapat
menyampaikan pesan, baik pesan sosial maupun pesan politik.
Di daerah Yogyakarta dan Surakarta, gamelan Sekaten dimainkan saat daerah tersebut
menyelenggarakan acara Sekaten waktu menyongsong bulan Rabiul Awal.

Iringan Pertunjukan adat :
Tidak ada satu pun seni pertunjukan yang tidak menggunakan musik sebagai pengiringnya.
Bahkan, seni peran (teater dan sinema) yang meniru kehidupan manusia sehari-hari
pun, dalam pertunjukkannya akan hambar tanpa iringan musik. Dalam seni pertunjukan,
musik berfungsi sebagai penguat suasana. Contohnya dalam pertunjukan Wayang Kulit
(Jawa dan Bali), Ketoprak dan Wayang Wong (Jawa), Wayang Golek (Sunda), Lenong
(Betawi), Ludruk (Jawa Timur), Saman (Sumatera), Arja (Bali), Amak Bir (Lombok),
Mamanda (Sulawesi) menggunakan iringan musik daerah setempat.




No comments:

Post a Comment

Berkomentar yang baik dan benar di Larang spam ya..