Fungsi Musik Bagi Masyarakatnya
Sarana Upacara Adat dan Keagamaan :
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik
bagi masyarakat tertentu biasanya memiliki fungsi
untuk mengiringi upacara-upacara adat setempat. Menurut sejarah, sejak zaman
prasejarah musik dianggap sebagai
bahasa para dewa. Bahkan, sering kali di beberapa
daerah dijumpai “orang pintar” yang
mengucapkan mantera dengan irama dan melodi
Di Bali musik gamelan dipakai
sebagai pengiring segala macam upacara adat. Bunyi
irama bedug yang mengiringi takbir
sangat akrab dalam menyambut hari raya Islam
hingga sekarang. Angklung
dimanfaatkan untuk mengiringi Upacara Seren Taun (tanam
padi) di Sunda. Musik Lesung dipakai
untuk ritual mengusir gerhana di pedesaan Jawa
Tengah. Di Lembah Baliem, Papua,
upacara berangkat berburu diiringi musik dan tari-
tarian.
Pengiring Tari Adat :
Musik yang berirama akan memengaruhi
perasaan pendengarnya. Perasaan yang
meluap-luap sering muncul dalam
gerakan-gerakan berirama. Gerakan tubuh secara
berirama itulah yang kemudian kita
kenal sebagai seni tari. Setiap daerah memiliki tari-
tarian khas daerah. Untuk sarana
pementasannya, tari daerah sangat tepat diiringi musik
daerah setempat. Paduan musik dan
tari daerah menjadi ciri khas seni budaya daerah.
Tari Srimpi dan Gambyong dari Jawa
sangat serasi diiringi musik gamelan. Tari Kecak
(Bali) diiringi musik suara mulut,
sedangkan tari Barong, tari Sang Hyang Dedari diiringi
musik gamelan Bali. Tari Mon di
Sorong, Papua diringi bunyi-bunyian mulut. Tari Pakarena
(Sulawesi) cocok diiringi oleh musik
kolintang. Tari Seudati di Aceh, vang bernuansa
keagamaan, diiringi seni vokal dan
bunvi tepukan tangan dari gerakan tari tersebut.
Selain sebagai pengiring tari-tarian
adat yang sakral, musik daerah juga dimanfaatkan
untuk mengiringi tari-tarian daerah
yang bersifat hiburan misalnya Tari Tayub (Jawa), Tari
Gandrung (Banyuwangi), tari Topeng
(Cirebon).
Media Bermain dan hiburan adat :
Hampir di setiap daerah ditemukan
lagu-lagu sebagai media, bermain anak-anak. Di
Jawa lagu-lagu tersebut disebut
sebaga lagu dolanan. Yang termasuk lagu-lagu media
bermain adalah Pok Ame-ame (Betawi),
Ampar-ampar Pisang (Kalimantan; Gundhul-
gundhul Pacul (Jawa), Rasa Sayange
(Maluku)
d. Media Penerangan dan Komunikasi
Diakui atau tidak, musik adalah
bahasa universal karena dapat dinikmati oleh semua
bangsa di dunia tanpa membedakan
bahasa. Dengan musik sesorang dapat
menyampaikan pesan, baik pesan
sosial maupun pesan politik.
Di daerah Yogyakarta dan Surakarta,
gamelan Sekaten dimainkan saat daerah tersebut
menyelenggarakan acara Sekaten waktu
menyongsong bulan Rabiul Awal.
Iringan Pertunjukan adat :
Tidak ada satu pun seni pertunjukan
yang tidak menggunakan musik sebagai pengiringnya.
Bahkan, seni peran (teater dan
sinema) yang meniru kehidupan manusia sehari-hari
pun, dalam pertunjukkannya akan
hambar tanpa iringan musik. Dalam seni pertunjukan,
musik berfungsi sebagai penguat
suasana. Contohnya dalam pertunjukan Wayang Kulit
(Jawa dan Bali), Ketoprak dan Wayang
Wong (Jawa), Wayang Golek (Sunda), Lenong
(Betawi), Ludruk (Jawa Timur), Saman
(Sumatera), Arja (Bali), Amak Bir (Lombok),
Mamanda (Sulawesi) menggunakan
iringan musik daerah setempat.
Baca juga : Mengenal jenis karya seni musik di daerah
No comments:
Post a Comment
Berkomentar yang baik dan benar di Larang spam ya..